(Khutbah ‘Idil Adha 10 Dzulhijjah 1430/27 Nopember 2009)
Kamutar
Telu Center (KTC)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله
اكبر الله أكبر الله أكبر
ولله الحمد
Gema takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil berkumandang penuh
kekhidmatan memenuhi angkasa kita sejak kemarin petang, pagi ini, dan
berlangsung hingga 13 zulhijjah mengingatkan kita bahwa hari ini, 10 zulhijjah
adalah puncak hari raya terbesar bagi kita para hamba Allah. Hari ini adalah
hari kemenangan iman atas kekufuran. Hari ini adalah momentum monumental bagi
keparipurnaan iman manusia kepada Allah, kesempurnaan ketaatan kepada allah,
totalitas kepasrahan kepada Allah, dan ketegasan permusuhan kepada setan, serta
deklarasi bahwa selain Allah dan ridha-Nya adalah kecil, sepele, dan remeh.
Rangkaian kemenangan itu disimbolkan dalam peristiwa pengorbanan keluarga
Ibrahim a.s. Suatu peristiwa yang sangat istimewa sehingga direkam di dalam
al-Qur’an (as-Shaffat 102–108):
$¬Hs>sù x÷n=t/ çmyètB zÓ÷ë¡¡9$# tA$s% ¢Óo_ç6»t þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2ør& öÝàR$$sù #s$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»t ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? ( þÎTßÉftFy bÎ) uä!$x© ª!$# z`ÏB tûïÎÉ9»¢Á9$# ÇÊÉËÈ !$£Jn=sù $yJn=ór& ¼ã&©#s?ur ÈûüÎ7yfù=Ï9 ÇÊÉÌÈ çm»oY÷y»tRur br& ÞOÏdºtö/Î*¯»t ÇÊÉÍÈ ôs% |Mø%£|¹ !$töä9$# 4 $¯RÎ) y7Ï9ºxx. ÌøgwU tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÉÎÈ cÎ) #x»yd uqçlm; (#às¯»n=t7ø9$# ßûüÎ7ßJø9$# ÇÊÉÏÈ çm»oY÷ysùur ?xö/ÉÎ/ 5OÏàtã ÇÊÉÐÈ $oYø.ts?ur Ïmøn=tã Îû tûïÌÅzFy$# ÇÊÉÑÈ
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku
melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang
yang sabar".
103. tatkala
keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
104. dan Kami
panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya
ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. dan Kami
tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar
108. Kami abadikan
untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang
Kemudian,
Kisah keluarga Ibrahim a.s. tersebut selayaknya tidak hanya menjadi
dongeng atau cerita kosong saja, tetapi seharusnya dijadikan suri tauladan bagi
seluruh kaum muslimin dan muslimat.
Keluarga Ibrahim a.s. dengan istrinya Hajar dan putranya Ismail
a.s. adalah keluarga yang diberkati oleh Allah. Keberkatan tersebut diperoleh
karena keluarga Ibrahim dibangun berdasarkan ajaran Allah, keluarga yang penuh
dengan keimanan dan terhindarkan dari kemaksiatan. Puncak dari keimanan mereka
adalah keikhlasan berkorban, mengorbankan sesuatu yang sangat dicintai. Ibrahim
dan Hajar mengorbankan putra tercinta, Ismail, dan Ismail mengorbankan
hidupnya.
Pertanyaannya adalah apakah huhungan antara korban dengan keberkatan.,
kemuliaan, dan kejayaan, sehingga hari pengorbanan keluarga Ibrahim dicanangkan
sebagai hari raya terbesar Islam?
الله
اكبر الله أكبر الله أكبر
ولله الحمد
Hadirin
jamaah ’idil adha rahimakumullah...
Makna asal kata Qurban dalam bahasa arab adalah dekat.
Pengertiannya adalah bahwa dalam rangka pendekatan diri atau taqarrub
kepada Zat yang diagungkan, manusia mempersembahkan sesuatu yang paling berharga
dari miliknya dengan maksud agar Tuhan berkenan menerimanya di dekat-Nya,
mencintainya, dan melimpahkan berkat-Nya kepada hidupnya, keluarganya,
harta-bendanya, dan sebagainya. Dengan demikian, ritual pengorbanan dilakukan
dalam rangka pendekatan diri atau taqarrub kepada Tuhan, Zat Yang Maha
Segala-galanya.
Hikmah taqarrub kepada Allah bagi kemaslahatan hidup manusia bisa
dianalogikan dengan suatu benda yang akan semakin tampak jelas bila semakin
didekatkan kepada sumber cahaya, atau hidung kita akan semakin kuat mencium
aroma yang harum bila kita berada semakin dekat dengan sumber aroma, atau kita
akan semakin jelas mendengar suara bila telinga kita semakin kita dekatkan
kepada sumber suara.
Demikianlah, semakin dekat manusia kepada allah, maka semakin
bertaburan cahaya dari Zat Maha Cahaya bagi manusia tersebut, sehingga
perjalanan hidupnya senantiasi terbijmbing dan terarahkan ke jalan yang benar,
yang lurus, yang pas, yang tepat.
Semakin dekat manusia kepada Allah, maka semakin tak terbilang
karunia yang akan diterimanya dari Zat Yang Maha Kaya, Maha Pengasih Penyayang,
Maha Pemberi, Maha Penyantun
Semakin dekat manusia kepada Allah, maka semakin bertambah kekuatan
yang akan didapatkannya dari Zat Yang Maha Besar, Maha Agung, Maha Kuat, Raja
Diraja.
Semakin dekat manusia kepada Allah, maka semakin berlimpah
keberkatan dari Zat Yang Maha Berkah bagi kehidupannya, keluarganya, ilmunya,
harta-bendanya, dan sebagainya.
الله
اكبر الله أكبر الله أكبر
ولله الحمد
Hadirin
jamaah ’idil adha rahimakumullah...
Syari’at qurban bukanlah berarti bahwa Allah membutuhkan sesuatu
dari hamba-Nya, Subhanallah, Maha Suci Allah! Sesungguhnya Allah Maha Kaya dan
Tiada memiliki kebutuhan sama sekali dari makhluk-Nya. Jika pada hari ‘idil
adha ini dan 3 hari tasyriq berikutnya kita menyembelih binatang korban, tak ada
sepotongpun dari binatang korban itu yang akan sampai kepada Allah. (QS. Al-Haj
37)
`s9 tA$uZt ©!$# $ygãBqçté: wur $ydät!$tBÏ `Å3»s9ur ã&è!$uZt 3uqø)G9$# öNä3ZÏB 4 y7Ï9ºxx. $ydt¤y ö/ä3s9 (#rçÉi9s3çGÏ9 ©!$# 4n?tã $tB ö/ä31yyd 3 ÎÅe³o0ur úüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÌÐÈ
37. Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang berbuat baik.
Hakekat kurban bukan pada benda yang diberikan, tapi pada
keikhlasan dan kepasrahan. Allah tidak menerima materi kurban yang kita
persembahkan. Nilai kurban bukan pada besar kecil barang yang dikurbankan,
bukan pada materi kurban, tapi pada tingkat taqwa yang dimiliki oleh orang yang
berkurban. Pengorbanan yang besar sekalipun akan menjadi sia-sia, tidak berguna
dan tidak diterima apabila tujuannya bukan karena cinta dan kesetiaan kepada
Allah, tapi hanya ingin mendapatkan keuntungan-keuntungan duniawi seperti,
sanjungan dan pujian dari orang lain.
Sebagai bentuk implementasi dari tauhid uluhiyyah kita, maka
pengorbanan kita haruslah LILLAH.
Lillah berarti karena Allah dan untuk Allah.
Dalam pengertian karena Allah, maka pengorbanan yang kita lakukan
haruslah didasari oleh ketaatan dan pengabdian kita kepada Allah. Untuk itu,
maka pelaksanaan korban haruslah sesuai dengan tata-cara yang diajarkan oleh
Allah.
Dalam pengertian untuk Allah, maka pengorbanan yang kita lakukan
haruslah termotivasi oleh cinta dan ta’dzim kepada Allah, yang kita tuju
hanyalah ridha Allah.
Dengan demikian, meskipun kita sadari bahwa nilai pengorbanan kita
tidak terletak pada besar-kecilnya materi korban, namun bila kita juga
menyadari karena siapa dan untuk siapa kita berkorban, atas dasar apa dan
karena motivasi apa kita berkorban, tentulah kita akan mempersembahkan sesuatu
yang terbaik yang kita miliki, meskipun mungkin terasa berat. Karena disinilah
terletak kebaikan, jalan menuju keberkatan. (QS. Ali Imran 92)
`s9 (#qä9$oYs? §É9ø9$# 4Ó®Lym (#qà)ÏÿZè? $£JÏB cq6ÏtéB 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« ¨bÎ*sù ©!$# ¾ÏmÎ/ ÒOÎ=tæ
92. kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa
saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
الله
اكبر الله أكبر الله أكبر
ولله الحمد
Hadirin
jamaah ’idil adha rahimakumullah...
Sejarah
telah mencatat bahwa pengorbanan yang dipersembahkan dengan tulus ikhlas selalu
membuahkan hasil yang gilang-gemilang.
Pengorbanan
yang dipersembahkan oleh Ibrahim a.s. dan keluarganya membuahkan kuatnya
fondasi dakwah tauhid. Ibadah haji yang dilakukan oleh jutaan kaum muslimin
setiap tahun dan ibadah umrah yang dilakukan oleh puluhan juta kaum muslimin
setiap waktu adalah buah dari pengorbanan Ibrahim dan keluarganya.
Pengorbanan
Rasulullah s.a.w. membuahkan hasil kejayaan Islam dan tersebarnya hidayah Islam
ke seluruh penjuru bumi.
Kemerdekaan
negara kita Indonesia berhasil diraih karena pengorbanan yang tulus ikhlas para
pejuang, tanpa pamrih pribadi.
Yang
terdekat degan kita, terbentuknya Kabupaten Sumbawa Barat inipun adalah buah
dari pengorbanan seluruh komponen masyarakat yang bahu-membahu dan bekerjasama
memperjuangkan dengan sepenuh ketulusan dan keikhlasan tanpa pamrih, sehingga
KSB yang kita cintai dan banggakan ini terbentuk dalam waktu yang relatif cepat
dan biaya yang relatif murah.
Semua
buah hasil pengorbanan yang tulus ikhlas tersebut adalah tanda ridha dan cinta
Allah kepada hamba-hamba-Nya yang dengan tulus ikhlas mempersembahkan
pengorbanan.
Pelajaran
yang dapat kita petik adalah bahwa jika kita menginginkan keberhasilan yang
penuh keberkahan pada seluruh cita-cita dan program kita, kita harus mengundang
campr tangan Allah Sang pencipta kita dan kehidupan ini. Campur tangan berupa
ridha dan berkah-nya, yang harus kita raih dengan menunjukkan ketaatan kita,
keabdian kita, dan keinginan kita untuk bertaqarrub, mendekatkan diri kita
kepada Allah, dengan keimanan yang sempurna, kepasrahan yang utuh, dan
pengorbanan yangtulus-ikhlas.
Membangun
diri yang sukses dan diberkati.
Membangun
keluarga yang harmonis dan diberkati.
Membangun
Rukun Tetangga yang tenteram dan diberkati.
Membangun
masyarakat yang makmur dan diberkati.
Membangun
KSB yang maju dan diberkati.
Membangun
apa saja... haruslah disertai dengan pengorbanan. Namun, di atas itu semua,
untuk membangun kehidupan yang bahagia di dunia dan di akherat, pengorbanan
yang tulus ikhlas lillahi ta’ala haruslah terus dilakukan. Pengorbanan tanpa
pamrih pribadi, pengorbanan yang didasari atas ketaatan, ta’dzim, cinta, dan
kerinduan kepada Allah, pengorbanan yang ditujukan untuk mencari keridhaan
Allah. Bukan untuk pujian, bukan untuk keuntungan materi, bukan untuk
kepentingan karir, dan sebagainya yang mengeliminir dan mengalahkan motivasi
dan tujuan lillah.
الله
اكبر الله أكبر الله أكبر
ولله الحمد
Hadirin
jamaah ’idil adha rahimakumullah...
Haruslah
kita akui bahwa sesungguhnya terlalu banyak nikmat yang telah diberikan oleh
Allah, maka jika Allah menuntut kita untuk sekedar mengeluarkan sedikit saja
dari nikmat yang banyak yang dititipkan oleh Allah kepada kita, tak sepaptutnya
kita enggan, berfikir lama-lama, ataupun mengelak.
Syariat
qurban setiap tahun, meskipun hanya berhukum sunnat muakkad, namun intinya
adalah ujian bagi kita, maukah kita mendekatkan diri kita kepada Allah, maukah
kita mensyukuri nikmat yang sangat banyak yang dilimpahkan kepada kita, bahkan
sadarkah kita bahwa sebenarnya kita tidak memiliki apa-apa?
!$¯RÎ) »oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ cÎ) t¥ÏR$x© uqèd çtIö/F{$# ÇÌÈ
1. Sesungguhnya Kami
telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
Dialah yang terputus
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
AMIR MA’RUF HUSEIN
KETUA PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH
SUMBAWA
BARAT
0 komentar:
Posting Komentar