Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk-batuk. "Cinta ayahmu kepadamu
luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan",
kata ibu. Aku mendengarkan ibu dengan heran.
"Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan. Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki-laki tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.