(Kado di Hari Ibu)
Nak,
Jika saat ini engkau
pandai berbicara
Mempengaruhi orang lain
Mengajak massa
Itu berawal dari satu dua
kata
Yang diajarkan oleh
ibumu, dahulu
Jika
saat ini engkau pandai menghitung
Mengkalkulasi
untung rugi niagamu
Memperhitungkan
kepentingan
Itu
bermula dari satu dua bilangan
Yang
dituturkan oleh ibumu, dahulu
Dahulu...
Kau hanya bisa menangis,
berteriak.
Suaramu melengking
Tapi ibumu, tak pernah
sakit telinganya
Yang dia dengar, katanya,
adalah nyayian merdu
Jantung hati yang amat
dicintai
Nak,
Jika saat ini engkau
pandai melangkahkan kaki
Berjalan menyusuri bumi
Berlari mengejar
kehidupan
Itu beranjak dari satu
dua langkah
Yang dibimbing oleh ibumu
Nak,
Jika saat ini engkau
pandai menggerakkan tangan
Bekerja untuk kehidupanmu
Berkarya
mendharmabaktikan kemampuanmu
Itu berasal dari satu dua
gerakan
Yang dituntun oleh ibumu
Dahulu...
Kau hanya bisa berbaring,
Merangkak,
Tapi ibumu tak pernah
lelah tubuhnya
Yang dia rasa, katanya,
adalah kebahagiaan hati
Kasih sayang yang tak
berujung
Nak,
Ciumlah wajah ibumu
Karena di raut muka
itulah
kau bisa membaca
kedalaman cintanya kepadamu
Ciumlah tangan ibumu
Karena di guratan
tangannyalah
kau dapati riwayat
kemanusiaanmu
Ciumlah kaki ibumu
Karena di telapak kakinyalah
Kau temukan sorgamu
Nak,
Ciumlah nama Ibumu
Taliwang, 22 Desember 2010
AMH
0 komentar:
Posting Komentar